REGULATION OF PEACEFUL PASSAGE RIGHTS IN THE TERRITORIAL SEA BASED ON THE UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA (UNCLOS)
Main Article Content
The aim of this research is to conduct a detailed analysis of the regulation of innocent passage rights in territorial waters as outlined in UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) and its practical application. This study utilizes a normative legal research methodology, incorporating legislative and case-based approaches. The findings of this study reveal that the regulation of innocent passage rights in territorial waters is governed by UNCLOS, spanning from Article 17 to Article 32. While the regulation has been extensively addressed, it is not yet fully comprehensive. There are evident ambiguities in the norms that impede the effective implementation of these regulations. The incident involving the entry of American warships into the territorial waters of the People's Republic of China, resulting in conflicts, serves as a prime example of the inadequacies in the regulation of innocent passage rights in territorial waters as outlined in UNCLOS. In this scenario, both nations hold differing interpretations of the norms within UNCLOS.
Arifin, S. (2022). Hukum Perbatasan Darat Antar Negara. Sinar Grafika.
Buntoro, K. (2021). Lintas Navigasi Di Nusantara Indonesia-Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo Persada.
Doodoh, P. J. A. (2018). Tinjauan Yuridis Mengenai Penegakan Hukum Atas Hak Lintas Damai Untuk Kapal Asing di Laut Indonesia. Lex Et Societatis, 6(9).
Hadju, Z. A. A. (2021). Analisis UNCLOS 1982 Terkait Permasalahan Yurisdiksi Negara dan Penegakan Hukum Atas Kapal Berbendera Negara Asing. Sasi, 27(1), 12–23.
Harahap, R. R. M. (2022). Analisis Hukum Terhadap Tanggungjawab Perusahaan Pemberi Izin Kapal Asing Sandar Di Pelabuhan (Studi pada PT. Pelni Cabang Lhokseumawe). Universitas Medan Area.
Hasan, Y. A., & SH, M. H. (2021). Hukum Laut Konservasi Sumber Ikan Di Indonesia. Prenada Media.
Ilyasa, R. M. A. (2020). Analisis Pertanggungjawaban Negara Yang Menimbulkan Dampak Kerugian Dalam Kasus Pembuangan Sampah Plastik di Samudra Pasifik Dalam Perspektif Hukum Internasional. Padjadjaran Law Review, 8(1), 40–55.
Imon, L. L. (2018). Penyelesaian Sengketa Kelautan Menurut Konvensi Hukum Laut Tahun 1982. Journal Scientia De Lex, 6(3), 34–51.
Itasari, E. R., & Mangku, D. G. S. (2020). Elaborasi Urgensi Dan Konsekuensi Atas Kebijakan Asean Dalam Memelihara Stabilitas Kawasan Di Laut Cina Selatan Secara Kolektif. Harmony, 5(2), 143–154.
Jamilah, A., & Disemadi, H. S. (2020). Penegakan Hukum Illegal Fishing dalam Perspektif UNCLOS 1982. Mulawarman Law Review, 29–46.
Lamandasa, J. T., Waha, C. J. J., & Gerungan, L. K. F. R. (2023). Status Hukum Hak Lintas Negara Kepulauan Ditinjau Dari United Nations Convention On The Law Of The Sea (Unclos) 1982. Lex Administratum, 11(5).
Luthfi, M. (2020). Tinjauan Yuridis Tindakan China Terhadap FONOP oleh Amerika Serikat di Laut China Selatan. Novum: Jurnal Hukum, 7(3).
Mandelly, R. K. P., Wijayanto, N., & Saputro, B. A. (2022). Problematika Penegakan Hukum Terhadap Penyeludupan Yang Dilakukan Ketika Menggunakan Hak Lintas Damai. J-CEKI: Jurnal Cendekia Ilmiah, 1(6), 870–885.
Patton, A., Salim, G., Prakoso, L. Y., Prihantoro, K., Pramono, B., Indarjo, A., DS, S. H., Ransangan, J., Irawan, A., & Saleh, R. (2021). Strategi Pertahanan Melalui Optimalisasi Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Perbatasan. Syiah Kuala University Press.
Riyadi, R. A., & Sari, D. A. A. (2019). Pemutakhiran Peta Di Kawasan Laut Natuna Utara Sebagai Langkah Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia. Belli Ac Pacis, 5(1), 18–31.
Silviani, N. Z. (2019). Interpretasi Perjanjian Internasional Terkait Historical Rights Dalam UNCLOS 1982:(Studi Kasus: Sengketa Laut Cina Selatan antara Republik Rakyat Cina v. Filipina dan Sengketa Kepulauan Chagos antara Mauritius v. Britania Raya). Jurnal Selat, 6(2), 154–171.
Tetelepta, J., Tahamata, L. C. O., & Daties, D. R. A. (2023). Penyelesaian Sengketa Inggris–Iran Terkait Hak Lintas Damai Kapal Stena Impero. SANISA: Jurnal Kreativitas Mahasiswa Hukum, 3(1), 32–45.